Memilih tren desain interior yang tepat bisa jadi tantangan tersendiri, terutama saat tren berubah begitu cepat. Banyak orang bingung antara memilih desain yang sedang populer atau bertahan dengan gaya yang lebih klasik.
Di PT Laras Karya Gumilang (LKG), kami sering bertemu dengan klien yang mengalami dilema ini. Namun, ada beberapa tren desain interior yang selalu menjadi pilihan favorit karena mampu bertahan sepanjang waktu dan tetap relevan.
Gaya-gaya ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga fungsionalitas yang tahan lama. Yuk, kita bahas 10 tren desain interior yang tak lekang oleh waktu dan selalu jadi pilihan banyak orang!
10 Tren Desain Interior Paling Favorit
Selama bertahun-tahun, kami di LKG sudah melihat begitu banyak tren desain interior yang datang dan pergi. Tapi ada beberapa yang selalu jadi andalan karena tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga fungsional.
Baik untuk rumah pribadi, apartemen, atau bahkan kantor, tren-tren desain interior ini punya daya tarik yang sulit untuk ditolak. Masing-masing dari tren desain interior ini punya keunikan tersendiri dan bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Yuk, kita mulai membahasnya!
1. Minimalis yang Elegan
Gaya minimalis memang nggak pernah gagal membuat ruang terasa lebih luas dan rapi. Ini adalah tren desain interior yang selalu dicari, terutama oleh mereka yang suka tampilan bersih dan bebas dari kekacauan.
Prinsip “less is more” ini cocok banget untuk kamu yang ingin rumah terasa lega, sekaligus modern. Di LKG, kami sering merekomendasikan gaya ini karena nggak hanya enak dilihat, tapi juga praktis.
Dengan menggunakan furnitur yang simpel, palet warna netral seperti putih, abu-abu, atau beige, serta bahan alami seperti kayu dan beton, ruangan terasa lebih tenang. Plus, ini juga bikin bersih-bersih rumah lebih mudah! Minimalis bukan cuma soal estetika, tapi juga gaya hidup.
Kalau kamu punya ruang yang terbatas seperti apartemen kecil atau rumah dengan layout sempit, gaya minimalis adalah pilihan yang tepat. Ini juga cocok untuk kamu yang sibuk dan ingin ruangan yang gampang dirawat. Misalnya, kami pernah mengerjakan proyek apartemen seluas 150 meter persegi di Jakarta dengan gaya minimalis.
Kami memilih furnitur multifungsi dan desain bersih untuk memaksimalkan ruang. Dengan jendela besar dan furnitur ringan, ruang tamu dan ruang makan terasa lebih luas meski area interior terbatas.
Dari segi anggaran, gaya minimalis ini fleksibel. Kamu bisa memulai dengan furnitur sederhana dan melengkapi seiring waktu. Hanya saja, pastikan untuk menjaga kerapian, karena gaya ini mengutamakan ruang kosong.
2. Mid-Century Modern
Gaya mid-century modern memang selalu kembali menjadi favorit. Gaya ini menawarkan garis-garis bersih, furnitur kayu, dan palet warna hangat yang memberikan ruang yang nyaman tapi tetap modern.
Di LKG, kami sering merekomendasikan gaya ini untuk mereka yang ingin ruangannya terasa klasik namun tidak ketinggalan zaman. Gaya ini juga sangat fleksibel untuk dikombinasikan dengan elemen modern, sehingga tetap segar meski tren desain interior terus berganti.
Salah satu proyek kami di Bali adalah sebuah villa dengan luas tanah 300 meter persegi dan bangunan seluas 450 meter persegi. Ruang tamu villa seluas 80 meter persegi dirancang dengan furnitur mid-century seperti kursi kayu solid dan meja geometris. Ditambah lagi, bukaan jendela besar langsung ke taman tropis bikin suasana makin segar.
Soal biaya, mid-century modern bisa sedikit lebih mahal karena menggunakan furnitur dari kayu solid seperti walnut atau teak. Tapi, kalau kamu mencari desain yang bisa bertahan lama dan menambah nilai properti, ini bisa jadi pilihan yang tepat.
3. Gaya Skandinavia
Gaya Skandinavia dikenal dengan estetika yang terang dan fungsional. Kami di LKG sering merekomendasikan gaya ini untuk menciptakan ruangan yang hangat, sederhana, dan nyaman.
Warna-warna netral seperti putih, abu-abu, dan material alami seperti kayu terang dan linen sering kami gunakan dalam desain ini. Keunggulan gaya Skandinavia adalah kemampuannya memanfaatkan cahaya alami, yang membuat ruangan terasa lebih terbuka dan segar.
Gaya ini cocok untuk rumah-rumah di iklim tropis karena memberikan kesan sejuk dan terbuka. Di Bandung, kami merancang rumah seluas 225 meter persegi dengan gaya Skandinavia. Ruang keluarga seluas 35 meter persegi dengan jendela besar, lantai kayu terang, dan dinding putih benar-benar memaksimalkan cahaya alami, bikin suasana lebih segar dan terang.
Dari segi anggaran, gaya ini cukup fleksibel. Kamu bisa memulai dengan furnitur dasar yang fungsional, dan sedikit demi sedikit menambahkan elemen dekorasi seperti tekstil dan tanaman.
4. Industrial
Gaya industrial memberikan kesan maskulin dan modern dengan elemen-elemen mentah seperti baja, kayu kasar, dan bata ekspos. Gaya ini sering dipilih oleh mereka yang suka tampilan ruangan yang berkarakter dan kuat.
Kami sering memadukan elemen industrial dengan teknologi modern untuk menciptakan suasana yang tetap nyaman dan rapi. Kombinasi pencahayaan LED dan furnitur berbahan daur ulang memberikan nuansa perkotaan yang modern namun tetap alami.
Di sebuah loft di Jakarta dengan luas tanah 120 meter persegi dan bangunan seluas 180 meter persegi, kami merancang ruang tamu industrial seluas 40 meter persegi. Dinding bata terbuka, pipa ekspos, serta furnitur dari kayu daur ulang menjadi pusat perhatian. Sentuhan pencahayaan tersembunyi menambah kesan modern yang berkarakter.
Gaya industrial ini relatif ekonomis, apalagi kalau kamu suka menggunakan material daur ulang. Selain itu, gaya ini juga mudah dirawat karena materialnya yang tahan lama dan nggak perlu perawatan ekstra.
5. Desain Klasik Modern
Desain klasik modern menggabungkan elemen kemewahan klasik dengan kesederhanaan gaya modern. Tren ini sering kami rekomendasikan bagi mereka yang ingin ruangnya terlihat mewah, namun tetap simpel.
Kami di LKG sering menggunakan material seperti marmer, aksen emas, dan furnitur dengan ukiran halus, dipadukan dengan palet warna netral. Gaya ini memberikan kesan ruang yang elegan, cocok untuk ruang tamu formal atau ruang makan mewah.
Dalam proyek rumah di Surabaya dengan tanah seluas 400 meter persegi dan bangunan dua lantai seluas 600 meter persegi, kami mengaplikasikan lantai marmer di ruang tamu seluas 70 meter persegi.
Kami memadukan pintu kayu ukir dengan detail perunggu pada aksen furnitur, menghasilkan tampilan yang mewah namun tetap modern. Dengan pencahayaan alami dari jendela besar, ruang tamu ini terlihat megah namun tetap nyaman untuk aktivitas sehari-hari.
6. Bohemian
Gaya bohemian memberikan kebebasan penuh dalam berekspresi. Tidak ada aturan kaku, sehingga kamu bisa bermain dengan pola, warna, dan tekstur. Di LKG, kami sering menggunakan furnitur daur ulang, rotan, serta tekstil alami untuk menciptakan ruang yang penuh kreativitas.
Gaya bohemian modern juga lebih mengarah pada penggunaan material yang berkelanjutan, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan dan penuh warna.
Dalam proyek rumah di Yogyakarta dengan luas tanah 200 meter persegi dan bangunan 300 meter persegi, kami merancang ruang keluarga berukuran 50 meter persegi dengan elemen bohemian. Kami menggunakan karpet tenun etnik berwarna cerah, dipadukan dengan sofa rotan dan rak buku dari kayu daur ulang.
Ruang ini menjadi tempat yang hangat dan kreatif untuk berkumpul dengan keluarga, memberikan suasana yang unik dan nyaman. Gaya ini semakin populer di kalangan mereka yang menginginkan rumahnya dipenuhi dengan warna dan keunikan, mengikuti tren desain interior masa kini.
7. Gaya Kontemporer
Gaya kontemporer selalu berkembang, tapi esensinya tetap pada tampilan yang bersih dan modern. Di LKG, kami sering menggunakan material alami seperti kayu, batu, dan kaca besar untuk menciptakan kesan luas dan elegan.
Pencahayaan LED dan furnitur dengan desain futuristik sering dipadukan untuk memperkuat kesan modern dan minimalis. Gaya ini cocok untuk ruang tamu atau kamar tidur utama yang ingin terlihat rapi dan modern.
Di sebuah apartemen mewah di Jakarta dengan luas tanah 120 meter persegi dan bangunan dua lantai seluas 200 meter persegi, kami mendesain ruang tamu seluas 45 meter persegi. Kaca besar dan pencahayaan LED tersembunyi menciptakan ruang yang terang dan modern, dengan sentuhan furnitur minimalis berdesain futuristik.
Gaya kontemporer juga praktis dan cocok buat kamu yang punya gaya hidup sibuk karena minim dekorasi dan mudah dirawat. Tren kontemporer menjadi salah satu yang teratas dalam tren desain interior karena keseimbangan antara fungsionalitas dan keindahan.
8. Gaya Vintage
Gaya vintage memberikan nuansa nostalgia yang kuat dengan furnitur atau dekorasi dari era tertentu. Di LKG, kami sering menggabungkan furnitur antik dengan elemen modern untuk menciptakan ruang yang klasik namun tetap segar.
Selain itu, gaya ini menawarkan fleksibilitas dalam memilih furnitur refurbished atau daur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan.
Dalam proyek renovasi rumah di Bandung dengan tanah seluas 250 meter persegi dan bangunan 375 meter persegi, kami mendesain ruang tamu berukuran 60 meter persegi dengan furnitur vintage dari era 1950-an yang telah direstorasi.
Dinding kayu panel berpadu dengan lampu gantung antik, menciptakan kesan hangat dan klasik yang unik. Gaya vintage juga menjadi salah satu gaya yang terus diminati di dalam tren desain interior.
9. Gaya Rustic
Gaya rustic menawarkan keindahan dari elemen kasar seperti kayu tua dan batu ekspos. Gaya ini sering dipilih untuk menciptakan suasana yang dekat dengan alam dan pedesaan. Di LKG, kami sering memadukan material alami dengan elemen modern untuk menciptakan ruang yang harmonis antara alam dan teknologi.
Pada proyek villa di Lembang dengan tanah seluas 400 meter persegi dan bangunan 600 meter persegi, kami merancang ruang keluarga seluas 70 meter persegi dengan dinding batu ekspos dan langit-langit kayu tua.
Suasana pedesaan yang alami dipadukan dengan perapian modern, menciptakan tempat yang hangat dan nyaman untuk bersantai.
10. Gaya Art Deco
Art Deco dikenal dengan kemewahannya dan bentuk geometris yang dramatis. Di LKG, kami sering menggunakan material seperti kaca, logam, dan cermin untuk menciptakan tampilan yang glamor dan elegan.
Gaya ini cocok untuk ruang tamu formal atau hotel butik yang membutuhkan sentuhan dramatis. Pada sebuah hotel butik di Bali, dengan luas tanah 250 meter persegi dan bangunan seluas 375 meter persegi, kami mendesain lobi hotel berukuran 60 meter persegi dengan sentuhan Art Deco.
Elemen geometris pada dinding dan cermin besar menciptakan kesan megah, dipadukan dengan warna emas dan perak untuk memberikan nuansa mewah yang tak lekang oleh waktu.
Kesimpulan
Kami di LKG percaya bahwa tren desain interior yang baik tidak hanya soal estetika, tetapi juga fungsionalitas dan kenyamanan. Tren-tren ini adalah bukti bahwa gaya yang tepat bisa bertahan lama dan tetap relevan, meski waktu terus berjalan.
Dengan pendekatan yang fleksibel dan inovatif, kami selalu berusaha menggabungkan keindahan dan kenyamanan dalam setiap proyek, menciptakan ruang yang sesuai dengan kebutuhan setiap klien.